LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
“ FLUIDA DINAMIS ”
Pipa venturi
Guru pembimbing : Eliza Handayani M,M.
Disusun oleh :
·
Aisyah Kamelia
·
Annisa Ashari
Rahma
·
Aqilla Farizki
·
Fidia
Ramadhani
·
Leony
Damayanti
·
Raihan
Yusmunandar
XI MIA – 3
MATERI
PEMBELAJARAAN
Fluida Dinamis
I. NAMA ALAT
Pipa
Venturi.
II. TUJUAN
:
1. Untuk
memenuhi nilai ujian praktik fisika.
2. Untuk
memahami konsep fisika “venturi meter”.
3. Untuk
mempelajari konsep dasar pembuatan venturimeter.
4. Untuk
menguji daya keterampilan.
5. Untuk
mengetahui cara pembuatan dan cara kerja miniatur pipa venturi.
6. Untuk
menjelaskan konsep hukum pascal dengan miniatur pipa venturi.
7. Untuk
menyebutkan aplikasi atau penerapan pipa venturi dalam kehidupan sehari-hari.
III. LANDASAN TEORI
Teori yang Digunakan ( Kajian Teori)
Penemu Hukum Bernoulli
Asas
Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700±1782).
DanielBernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tangga l8 Februari 1700 dalam
sebuah keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Dia dikatakan memiliki
hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann Bernoulli, setelah keduanya bersaing
untuk juara pertama dalam kontes ilmiah di Universitas Paris. Johann, tidak mampu
menanggung malu harus bersaing dengan anaknya sendiri. Johann Bernoulli juga
menjiplak beberapa idekunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya yang
berjudul Hydraulica yang diterbitkan lebih dahulu dari buku Hydrodynamica.
Dalam kertas kerjanya yang berjudul Hydrodynamica, Bernoulli menunjukkan bahwa
begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun. Pada
saat usia sekolah, ayahnya, Johann Bernoulli, mendorong dia untuk belajar
bisnis. Namun, Daniel menolak, karena dia ingin belajar matematika. Ia kemudian
menyerah pada keinginan ayahnya dan bisnis dipelajarinya. Ayahnya kemudian
memintanya untuk belajar dikedokteran, dan Daniel setuju dengan syarat bahwa
ayahnya akan mengajarinya matematika secara pribadi.
Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak akan menurunkan persamaan Bernoulli secara matematis.
Kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung pipa 1 lebih besar dari pada ujung pipa 2.
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Aliran bersifat tunak (steady state)
• Tidak terdapat gesekan
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi kinetik per satuan volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak akan menurunkan persamaan Bernoulli secara matematis.
Kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung pipa 1 lebih besar dari pada ujung pipa 2.
Penerapan asas bernouli:
Venturimeter adalah sebuah alat yang
bernama pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki
penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan
dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada
sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas
penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian
tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya.
Fluida dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir
melalui pipa yang memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka
akan terjadi perubahan kecepatan.
Alat ini
dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida. Venturimeter digunakan sebagai
pengukur volume fluida misalkan udara yang mengalir tiap detik.
Venturimeter
dapat dibagi 4 bagian utama yaitu :
a. Bagian
Inlet : Bagian
yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet
Cone : Bagian
yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.
c. Throat
(leher) : Bagian
tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang
keluar dari inlet cone.
Pada venturimeter, fluida
masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian
inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone
fluida akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone
yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida
masuk kebagian throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana
throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari
venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana
bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali
normal.
Jika aliran
melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang
meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan
keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan
tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan
tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet cone.
Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam
sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat
Ada dua
jenis venturimeter yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter
menggunakan manometer yang berisi zat cair lain. Yang akan digunakan disini
adalah venturimeter menggunakan manometer yang berisi zat cair lain.Untuk
menentukan kelajuan aliran v1 dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang
A1 dan A2 serta perbedaan ketinggian zat cair pada tabung U yang berisi raksa
(h).Untuk memahami penjelasan ini, amati gambar
di bawah.Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa
yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama
sehingga diangap ketinggian alias h sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka
persamaan Bernoulli berubah menjadi:
Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih bIni dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar.
Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih bIni dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat
yang digunakan :
a. Gergaji.
b. Solder.
c. Gunting.
d. Mistar.
e. Meteran.
2. Bahan-bahan
yang digunakan :
a. Lem
PVC.
b. Pipa
Paralon berdiameter 5 cm dengan panjang 30 cm.
c. Pipa
Paralon berdiameter 2,5 cm dengan panjang 30 cm.
d. Pipa
L.
e. Plastisin.
f. Selang
Transparan dengan panjang 30cm.
g. fluida(
air pada pipa, minyak pada selang).
h. Kayu
berukuran 40 x 20 cm.
i. Pipa
Penetup.
j. Pipa
Shock.
k. Lem
Kayu.
V. CARA MEMBUAT ALAT.
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Buatlah
alat dengan menggunakan dua jenis paralon dengan diameter yang berbeda dan
selang kecil transparan, serta lem untuk perekat.
3. Ukur
diameter pipa yang besar kemudian hitung luas permukaannya.
4. Diameter
pipa = 2,5
cm.
5. Luas
permukaan = 19,625
cm2.
6. Diameter
pipa =
5 cm.
7. Luas
permukaan = 78, 5 cm2.
8. Buatlah
penyangga untuk pipa venturi.
9. Kayu
yang berukuran 40 x 20 cm.
10. Kayu ke-1 untuk alas.
11. Kayu ke-2 untuk
penyangga yang berdiameter 5 cm dan membuat lengkungan/ setengah lingkaran diujungnya.
12. Kayu ke-3 untuk
penyangga yang berdiameter 2,5 cm dan membuat lengkungan/ setengah lingkaran
diujungnya.
13. Direkatkan kayu ke-1
pada bidang kayu ke-2 dan ke-3 dengan lem kayu.
VI. PRINSIP KERJA ALAT.
1. Alirkan
air melalui pipa L.
2. Lihat
perbedaan ketinggian minyak pada selang.
3. Hitung
ujung kiri venturi dengan selang menuju kran air yang dapat mensuplai air dengan
kecepatan tinggi. Ujung kanan dihubungkan dengan selang menuju penampung
air.
4. Buka kran
air perlahan, biarkan air melewati venturi sehingga terlihat perbedaan tinggi
permukaan air yang berada pada kedua pipa vertikal.
5. Catat
perbedaan tinggi permukaan air dan biarkan kran terbuka dalam keadaan konstan.
Setelah dicatat perbedaan tingginya, tampunglah air yang keluar selama 10
detik.
7. Debit air
dapat dihitung dengan rumus.
6. Hitung
debit air yang keluar dan kecepatannya
VII. ANALISIS PROYEK
Percobaan
|
PerbedaanTinggi (∆h)
(10-2 m)
|
DebitAir (Q)
(10-3 m3)
|
Kecepatan (v)
(m/s)
|
(∆h)2
|
1
|
||||
2
|
||||
3
|
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan persamaan Bernoulli,
dapat diuraikan implikasinya sebagai berikut, yaitu :
Prinsip
hukum Bernoulli diterapkan pada pipa mendatar, teori Torricelli, Venturimeter,
Tabung Pitot, Gaya angkat pesawat dan alat penyemprot.
Hubungan
antara kecepatan aliran dengan perbedaan ketinggian adalah :
Berdasarkan hukum Bernoulli, jadi semakin besar tinggi
permukaan semakin besar kecepatan aliran fluida.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan aliran fluida pada pipa venturI adalah :
· Luas
permukaan pipa (A) m2.
· Tekanan
(P) N/m2.
· Percepatan
gravitasi (g) m/s2.
· Selish
tinggi permukan (h) m.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Write komentar