MAKALAH
SKI
FASE – FASE PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH
Guru pembimbing : Nurdin, M.A
Disusun oleh :
Kelompok 1
·
Ananda Renaldo
·
Erica Mutiara
Fatimah
·
Leony
Damayanti
·
Muhammad Akbar
Makarim
·
Nailah Nurul Hanifah
XI MIA - 3
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan kekuatan dan
keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat
beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahan kepada nabi Muhammad saw.
yang menjadi tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan syurga.
Kami menulis
makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui ilmu tentang Sejarah
kebudayaan Islam yang diberikan oleh guru mengenai Fase –
fase Pemerintahan Bani Umayyah. Selain bertujuan untuk memenuhi
tugas, tujuan penulis selanjutnya adalah untuk mengetahui proses kodifikasi
hadits pada masa khalifah umar bin abdul ziz, perkembangan peradaban bani
umayah 1,l Aziz, dan Peradaban yang tumbuh pada masa bani umayah 1
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat kerjasama yang solid dan
kesungguhan dalam menyelesaikan makalah ini, akhirnya dapat diselesaikan dengan
baik.
Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yang
masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
positif demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di
masa yang akan datang.
Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
dan maslahat bagi semua orang.
Wasalamu'alaikum Wr.Wb
Jakarta,
15 Juli 2017
Penyusun
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR
....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI
..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang
............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
.............................................................................................. 2
2.1 Proses Berdirinya Bani Umayyah
.............................................................. 2-3
2.2 Fase-fase Pemerintahan Bani Umayyah
..................................................... 4-6
BAB III
PENUTUP ....................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................... 8
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1LATAR
BELAKANG
Bangsa yang maju dan beradap adalah bangsa yang tidak terlepas dari
beradaban (civilization) dan memakaikan agama (religion) sebagai
baju bangganya, HAR. Gibb (1859-1940) mengatakan, Islam is a complete
civilization (Islam adalah sebuah peradaban yang sempurna).
Meskipun demikian, kenyataannya masyarakat masih banyak yang belum
mengerti betul apa itu peradaban dan Islam sebagai agama yang sempurna belum
masuk di hati bangsa ini.
Ro aitu al-Muslimah duna al-Islam, wa ro aitu al-Islama duna al-Muslimah, yaitu nilai-nilai Islam dapat ditemukan di
tengah-tengah non-Muslim, dan sebaliknya nilai-nilai non-Muslim banyak
ditemukan pada masyarakat Islam. Mengapa? Karena masyarakat Muslim sekarang
sudah banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan yang membuat Islam sendiri
runtuh dari nilai tauhidnya.
Dalam perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin lama dikuasai oleh
non-Muslim, alangkah baiknya, sebagai negara yang menghormati peradaban dan
sejarah. Khususnya Muslim ditekankan mengetahuai sejarah-sejarah nenek moyang
yang sudah mendahuluinya sebagai bahan renungan dan pembelajaran.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
sejarah berdirinya Bani Umayyah?
2. Apa sajakah
fase-fase pemerintahan Bani Umayyah?
3. Peristiwa apa
sajakah yang terjadi selama fase-fase pemerintahan Bani Umayyah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROSES
BERDIRINYA BANI UMAYYAH
Lahirnya
bani Umaiyah I Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota
kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar
sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari
pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali bin Abi talib
oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak pernah disetujui
oleh pihak Muawiyah, maka berbagai cara yang dilakukan oleh Muawiyah untuk
menurunkan atau menghancurkan Ali bin Abi Thalib
dari pemerintahannya. Salah satu caranya ialah
Muawiyah dan kelompoknya memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah
yang ada di belakang terbunuhnya Usman bin Afan.
Isu ini termakan oleh beberapa pembesar di
kalangan umat Islam, seperti Siti Aisyah, Zubair bin Awwam dan
Thalhah bin Ubaidillaah. Mereka mengumukan perang terhadap Ali bin
Abi Thalib karena sewaktu mereka meminta pertanggung
jawaban kalifah Ali akan kematian Usman bin Afan, Ali dengan tegas mengtakan
dia tidak tahu menahu tentang kematian Usman. Mereka lalu
mengangkat perang terhadap Ali bin abi Thalib dengan
tujuan memaksa Ali unuk mengakai perbuatannya. Perang tersebut di sebut
perang Jamal karena Aisyah mengendarai
unta pada saat memimpin perang. Kemenangan
perang berada dipihak Ali karena
mayoritas masyarakat Islam mendukung Ali bin Abi thalib.
Kelompok Muawiyah tetap membuat propaganda untik menghancurkan pemerintahan Ali
dengan cara menghimpun kekuatan besar dengan tujuaan menyerang Ali
bin Abi Thalib. Tatangan Muawiyah di jawab oleh Ali dengn mempersiapan pasukan
dengan megangkat Abu Musa al Asyari sebagai penasehat spritul.
Perang berkecamuk dan menelan banyak koraban di antara kedua belah
pihak yang bertikai. Perang tersebut dalam sejarah dikenal
dengan nama peran Sifein karena terjadi di wilayah kecil Sifein,
sebuah wilayah perbukitan antara Madinah dengan Damaskus. Kemenangan perang
berada di pihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung khalifah Ali
bin Abi Thalib. Akan tetapi seperti pada perang sebelumnya yaitu perang
jamal, Muawiyah tidak peranah menerimah kemenangan khaifah Ali
bin Abi Thalib. Sikap tidak mau menerimah kekalahan itu di
wujudkan Muawiyah dengan mengajak damai khalifah Ali
sampai 3 kali dengan cara membujuk dan merobek-robek
al Qur’an. Pada ahirnaya Ali mau berdamai karena
melihat al Qur’an di robek-robek olah Muawiyah.
2
Sekenario
perdamaian diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian
dilakukan antara Muawyah dengan Amruh disatu pihak dan
Ali dengan Musa Asyari dipihak lawan . Pra perdamaian itu
menyepakati untuk besok pada saat
perdamaian, Muawiyah dan
Ali di umumkan diturunkan dari
jabatan khalifa dan diangkat
khalifah yang baru atas
pilihan masyarakat Islam. Ternyata besoknya pada saat
perdamaian berlangsung pada
saat acara mengmumkan menurunkan
Muawiyah dan
A li, yang berdiri giliran
pertama mengumumkan adalah Abu Musa karena
usianya lebih tua, dan dia
mengumumkan bahwa hari ini menurunkan Ali
dari kekhlifaan. Smentara giliran kedua Amruh berdiri
kemudian mengumumkan bahwa karena Ali
sudah di turunkan dari khalifah
, maka saya mengumumkan
Muawiyah menjadi khalifah yang sah.
Sekenaryo perdamaian ini disebutArbitrase
Sikap
damai Ali ternyata tidak memberi perdamaian yang
sesunggunya malah menambah sejarah panjang pertikaian Ali dengan Muawiyah. Kelompok
Ali justru pecah menjadi 3 kelompok ,khawarij yang
menentang keras terhadap perdamaian, syiah yang setuju
dengan sikap Ali dan murjiah yang mengambil jalan tengah
dengan sikap diam. Muawiyah memfungsikan
kelompok keras khawarij untuk membunuh khalifah Ali dan
seorang pengikut garis keras khawarij yang bernama Abdur Rahman bin
Muljam pada suatu
pagi setelah sholat shubuh menusuk khalifah Ali.
Wafatnya Ali disambut oleh pihak
Muawiyah dengan suka ria, karena
dengan demikian bani Umaiyah yang telah diproklamirkan
tahu yang lalu 40 hjriyah akan menjadi eksis dan menjadi satu-stunya
pemrintahan yang sah dalam Islam.
3
2.2 FASE – FASE
PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH
Selama 92 tahun Bani Umaiyah1 berdiri dapat dibagi menjadi
beberapa fase pemerintahan, yaitu :
1. Fase
berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan
Dimulai dari
berdirinya Bani Umayyah pada tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan
Walid bin Abdul Malik khalifah ke-6 ketika Islam masuk Eropa atau
Andalusia yang dibawa oleh Thariq bin Ziad tahun 711M.
Pada
masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab
oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. Pada saat itu
pengembangan peradaban didominasi ukiran-ukiran di dinding-dinding masjid dan
istanah yang dihiasi dengan tulisan-tulisan kaligrafi yang indah. Lagu-lagu
padang pasir dari warisan arab pra Islam dipadukan dengan seni Islam yang
menghasilkan lagu-lagu qasidah yang indah. Ilmu yang dikembangkan oleh bani
Umaiyah 1 pada saat itu masih yang berciri arab
asli, yaitu bahasa (nahu dan balaghah), qiraat dan
hadis,tafsir dan tarikh Islam. Pada fase pertama
ini perluasan wilayah berjalan
sangat pesat, Islam masuk
sampai wilayah-wilyah pelosok di empat benua,
Asia, Afrika Eropa dan Amerika. Wilaah
di Imperium – Imperium besar ,Yunani, Romawi,
Persia dan Gothia banyak yang takluk
pada Islam dengan membayar upeti
yang besar. Khusus Imperium besar Yunani pada
saat itu telah lemah
dan semuah wilayah telah dikasai
oleh Imperium yang baru muncul
yaitu Islam bani Umaiyah1. Pembinaan peradaban,ilmu
dan kebudayaan serta administrasi pmerintah berkembang baru
pada periode selajutnya
sementara pada periode ini para khalifah focus pada
pengembangan wilayah kekuasaan atau
perluasn wilayah (islamisasi) .
2. Fase kemajuan
Dimulai dari masa
khalifah ke-7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Aziz khalifah
yang ke-8 dari pemerintahan Bani Umayyah 1 Damaskus.
Pada
fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia,
seperti dari wilayah Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh Islam,
dari Afrika utara sampai Andalusia ,dan dari India sampai Persia.
Islam dibawa oleh sahabat-sahabat nabi ; Uqbah bin Nafi dan Musa bin Nusair di
Afrika Utara, Saad bin Abi Waqas di wilayah Cina dan Indonesia, Abdullah bin
Abi Sara di India dan Tariq bin Ziad di Eropa atau Andalusia. Pada
fase kedua ini perluasan wilayah islam tetap
berjalan dengan lancar, banyak wilayah baru
yang diatlukan , akan tetapi prhatian
pemerintah di arahkan penuh ada pengemanganperadaban ilmu
dan administrsi pemerintahan. Pemerintahan bani Umaiyah
sedang membangun pusat-pusat kota
menjadi kota satelit yang indah, Masjid dan istanah
di bangun dalam kualitas yang
baik, srta pada fase ini penemuan
mata uang sebagai alat barter telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam
khalifah keempat Bani Umaiyah 1 sebagai bukti kemajuan peradaban
bani Umaiyah telah berjalan dengan pusat.
4
Pada fase ini bani Umaiyah
1 sudah mampuh mnciptakan beberapa peradaban yang mempunyai
kualitas tinggi, dan
dapat dimanfaatkan oleh oran banyak.
Benuk-bentuk peradaban yang tumbuh
pada pada masa kejayaan
bani Umaiyah1 diantaranya;
a. Ilmu pengetahuan
; qiraat, nahu dan balaghah, tafsir, hadis
dan sejrah
b. Bangunan fisik;
Istanah, Mesjid, pengairan dan irigasi, dan jembatan
c. Fasilitas
pendidikan ; Kuttab, Halaqah di Masjid, dan Majelis munadarah
d. Departemen
pemerintah; Nidhamul Maal = keuangan, Siasy = politik, harby =
keamanan, Idary = adminstrasi, dan Qadi = hukum, Jawatan pos,
pengawal istanag, ketentaraan, sekertaris dan
pengantar surat.
3. Fase lemah sampai runtuh
Dimulai dari masa
kekuasaan Yasid bin Abdul Malik khalifah ke-9 yang tidak bisa mengendalikan
pemerintahan sepertikeduakakaknya Walid dan Sulaiman.
Pada
saat dia diangkat banyak terjadi pemberontakan dan khalifah Yazid
sendiri tidak dapat mengendalikan pemberontakan-pemberontak tersebut.
Kondisi ini terjadi sampai puncknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam
satu tahun berjalan yaitu putra dari khalifah Walid, khalifah ke-12
Yazid bin Walid dan ke-13 Ibrahim bin Walid. Menurut para pakar sejarah Islam
bahwa masa puncak lemahnya bani Umaiyah dikarena masyarakat benci dan marah
kepada pemerintahan bani Umaiyah lantaran terjadi
pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun
pemerintahan, dan tidak segra mengambil
kebijakan
siapa diantara kedua putra mahkota
Walid 2 itu menjadi khalifah yang sah.
Sistem
munarchi yang dipakai dalam proses peralihan kepemimpinan di bani
Umaiyah I ikut memperparah kelemahan Bani Umaiyah termasuk faktor paling
dominan penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M. Akibat dari pelaksanaan
sistem monacki di bani Umaiyah 1 selain yang disebutkan
di atas juga dapat memberi peluang kepada para putra mahkota untuk
melakukan penyelewengan kekuasaan, seperti kolusi, korupsi, tidak
dsiplin dalam pekerjan dan tidak dapat tanggung jawab
terhadap satu pekerjaan. Akhirnya yang terjadi adalah para pembesar
lain seperti pengawal istanah, perdana mentri dan para qodhilah yang dapat
mengendalikan pemerintahan,
sementara para khalifah yang berkuasa
tidak dapat mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku nepotisme,korupsi dan
penyelewengan jabatan lainnya. Sikap mayarakat terhadap kasus-kasus
amoral diatas membuat masyarakat semakin benci dan marah
pada keturuan bani Umaiyah 1, puncaknya dari kemarahan tersebut
membuat masyarakat melakukan demonstasi
menuntut tanggung jawab para khalifah Bani
Umaiyah 1.
5
Lemahnya bani Umaiyah 1 pada fase ini terjadi hampir di semuah wilayah kekuasaan bani
Umaiyah 1. Sementara di luar kekuasaan
bani Umaiyah 1sedang berkembang pesat beberapa
kekuatan baru seperti Abasiyah dan Syiah di Wilayah Hijaz
dn
Persia, bani Fatimiyah di Mesir dan
Thohiriyah di Maroko.
Sedangkan
kekuatan baru yang berhadapan langsung dengn bani Umaiyah
1 adalah Abasiyah . Peperangan yang di
lancarkan kedua kekuatan ini berjala secara terbuka
hamper di semuah wilayah bani Umaiyah 1 , dan pada ahirnya
kekuatan Abasiyahlah yang
memenangkan pertempuran tersebut.
Maka berahirlah kekuasaan bani Umaiyah 1
tepatnya tahun 132 hijriyah atau tahun
750 masehi setelah kalah dalam perang al Zab melawan keturunan
Abasiyah .
6
BAB III
PENUTUP
Demikianlah
makalah ini kami susun. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dan
kontruktif sangat diharapkan demi kemajuan dan perkembangan pada makalah serta
pembelajaran selanjutnya. Semoga kami mendapat nilai yang terbaik dan makalah
ini bisa menjadi sumber referensi bagi yang membaca nya. Aamiin.
7
DAFTAR
PUSTAKA
8
Tidak ada komentar:
Write komentar